Sunday, August 31, 2008

Perang Para Dewa

Pada awal mula dunia belum ada dewa; yang ada hanyalah khaos, yaitu kekosongan, suatu jurang yang dalam dan gelap, dimana tidak ada apa-apa. Dari ketiadaan itu tiba-tiba muncul Gea, yaitu ibu bumi; muncul pada Tartarus, yaitu Neraka. Lalu malam dan Erebus, yaitu kegelapan yang pertama; dan pada akhirnya muncul pula Eros, yaitu Sang Cinta. Demikianlah mulai sebuah perubahaan besar.

Dari Gea muncullah Uranus Sang Langit; muncul pula laut dan gunung-gunung. Darinya muncul pula Emera, yaitu Terang Siang hari; lalu Eter, yaitu udara berwarna biru yang selalu menyelimuti bumi dan terus menerus memberi kehidupan padanya.

Gea dan Uranus bersatu; dan dari mereka lahirlah 12 raksaksa, Titan namanya; 6 laki-laki dan 6 perempuan. Lahir pula 3 raksaksa bermata satu Siklopi namanya dan tiga raksasa bertangan seratus.

Dengan segera terjadi persaingan antara Uranus dan anaknya Khoronos, raksasa Titan yang paling perkasa. Persaingan itu berubah menjadi kebencian; dan kebencian berbah menjadi pertentangan terbuka. Akhirnya terjadilah peperangan antara keduanya, malang bagi Uranus; Khronos menang, dan Uranus terpaksa melarikan diri. “ Khronos!” teriak Uranus sambil lari. “ Akan tiba waktunya ketika anakmu sendiri akan mengusirmu dari tahta, sama seperti yang kau lakukan kepadaku.”

Uranus terus melarikan diri dengan darah mengucur dari tubuhnya. Dari setiap tetes darah itu munculah mahluk ilahi, yakni bermacam-macam raksasa dan Erinyes, dewi pembalas dendam.

Dengan larinya Uranus, Hronos memerintah di jagat raya ini tanpa ada yang berani menentang. Benar, tak ada pertentangan dari siapa pun; tetapi ia selalu menaruh curiga dan terus-menerus takut akan kehilangan tahta dan kekuasaan. Karena alasan itulah Khronos memenjarakan para raksasa Titan di dalam kegelapan bumi; dan membelenggu para Siklopi dan Si Tangan Seratus. Tidak Hanya itu, melainkan juga satu per satu ia menelan anak-anaknya sendiri yang lahir dari Rhea, anaknya.

“oh, Khronos,” ratap istrinya, “mengapa engkau menjadi begitu kejam?”

“Diam kau,” bentak Khronos,” di dunia ini aku harus melindungi diri, karena Uranus telah meramalkan bahwa satu dari anak-anakku akan melemparkan aku dari tahta. Nah, bagaimana ia dapat mengusirku, kalau aku memenjarakannya di dalam perutku ?” Rhea menjadi amat putus asa, dan tak dapat meminta nasib seperti itu. Ketika tak lama kemudian lahir lagi anak laki-lakinya, yang kemudian ia beri nama Yupiter., Rhea memberontak terhadap kekejaman suaminya. Ia terbang sampai ke pulau Creta, dan menyembunyikan bayinya di suatu gua. Ia segera kembali ke Istana Khronos yang terletak di puncak Gunung Olympus. Kepada Khronos dipersembakannya sebongkah batu yang dibungkus dengan kain putih. Di hadapan suaminya ia pura-pura menangis, dan berkata, “Inilah anak kita yang baru lahir,” Khronos tentu saja mnerima “bayi” yang baru lahir itu, lalu menelannya tanpa mengatakan sepatah kata pun.

Waktu berjalan dan tahun-tahun telah lewat;Yupiter tumbuh menjadi kuat dan tampan. Ketika telah dewasa dan mengetahui sejarah hidupnya, ia memutuskan untuk mengakhiri pemerintahan ayahnya yang penuh kekejaman. Di dalam perut ayahnya, sama seperti di dalam penjara, terdapat saudara-saudari Yupiter: Neptunus, Pluto, Juno, Vesta, dan yang lainnya… Ia bermaksud membebaskan mereka membentuk pasukan perang. Membebaskan mereka, ya, tapi bagaimana?

Gea-lah yang membantu Yupiter. Gea membuat Khronos makan rumpu yang menyebabkan rasa mual yang begitu hebat sampai muntah-muntah. Karena penderitaan yang disebabkan oleh rasa sakitnya itu, dan tanpa menyadari apa-apa, Khronos memuntahkan kembali semua anak yang telah ditelannya. Dan setelah bergabung dengan Yupiter di Creta, mreka semua bergerak maju, untuk menaklukan Olympus. Selama sepuluh tahun mereka berperang: di pihak Yupiter ada Siklopi dan Si Tangan Seratu, serta empat raksasa Titan, karena sisanya masih setia kepada Khronos. Pada akhirnya, Khronos berhasil dikalahkan, dan dipaksa pergi ke tanah pembuangan yang amat jauh dan gelap. Di atas tahta, duduklah sang pemenang, Yupiter, yang memegang pemerintahan atas bumi dan langit. Neptunus menguasai laut; Pluto berkuasa di kerajaan Maut, yaitu di dunia orang mati.

Ada banyak istri Yupiter: yang terakhir adalah Juno.Banyak pula putra-putrinya: Apollo, dewa kesenian dan puisi; Mars, dewa perang; Minerva, dewi kebijaksanaan; Venus, dewi keindahan; Vulcan, dewa api yang pincang kakinya; Diana, dewi perburuan; dan Mercurius, utusan para dewa. Mereka semua sesekali menjadi pemeran utama dalam peristiwa-perisitwa dahsyat dan mengagumkan yang terjadi di antara langit dan Bumi


Dari Legenda Yunani Kuno;Penerbit Gramedia

No comments: